Kamis, 15 Maret 2012

Adakah Virus di BlackBerry?



Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - "Wah, sepertinya BlackBerryku kena virus. Memorinya tidak bisa dideteksi," ujar seorang pengguna BlackBerry. Keluhan seperti ini rasanya kerap didengar. Namun, apa benar sudah ada virus di BlackBerry?

Sejauh ini sepertinya belum ada virus yang menginfeksi OS yang bermain di perangkat besutan Research In Motion (RIM) itu. Yang ada adalah virus yang menyerang media card (memori eksternal) di Blackberry.

Bagaimana cara kerja virus tersebut? Pada saat Blackberry disambungkan dengan komputer menggunakan kabel USB, maka saat itu virus bisa masuk ke media card karena Blackberry beralih fungsi menjadi USB storage.

Berikut ciri-ciri file di memory card yang sudah terinveksi virus:

1. Ada beberapa file yang memiliki ukuran sama
2. Ada folder yang sepertinya hilang (disembunyikan virus) dan akan muncul shortcut dengan nama yang sama dengan folder yang disembunyikan virus tersebut.
3. Ada file yang memiliki extension lebih dari satu, misalnya : xxxx.exe.zip

Lantas bagaimana caranya kita membasmi virus tersebut?

1. Cari komputer yang anti virusnya selalu update. Bisa juga menggunakan anti virus buatan lokal, sekarang sudah banyak yang bagus, karena biasanya komputer-komputer di Indonesia paling banyak terinfeksi dengan virus lokal alias buatan Indonesia.
2. Sambungkan BlackBerry ke komputer tersebut dan pada saat muncul pop up menu, pilih Blackberry sebagai USB storage
3. Scan memori card di BlackBerry dengan menggunakan anti virus yang ada di komputer
4. Urutkan file berdasarkan ukuran/size dan beberapa file yang berukuran sama dan diindikasikan sebagai virus lebih baik dihapus.
5. Apabila ada file dengan extension lebih yang lebih dari satu, segera hapus file tersebut.
6. Yang paling penting adalah, setelah media card bersih jangan sembarangan copy file ke dalam media card menggunakan komputer yang tidak memiliki anti virus yang update.

Mantan Karyawan Microsoft Umbar 'Bobrok' Windows 8

Jakarta - Tidak semua orang senang dengan perubahan besar dari desain Windows 8, termasuk mantan karyawan Microsoft sendiri. Dia berpikir, seharusnya perusahaan itu bisa melakukan sesuatu yang lebih baik terhadap sistem operasi anyarnya tersebut.

Adalah Mike Bibik, yang membuat situs bernama 'Fixing Windows 8'. Situs tersebut berisi saran tentang bagaimana Microsoft bisa meningkatkan antarmuka pengguna, terutama untuk tetikus dan keyboard. Bibik sendiri dulunya adalah Program Manager di Microsoft.

"Selama keynote di Mobile World Congress (MWC), Microsoft mengklaim Windows 8 akan bekerja fantastis jika Anda menggunakan sentuhan, mouse atau keyboard. Sayangnya, itu semua tidak sepenuhnya benar," tulis postingan pertama di situs tersebut, yang dikutip detikINET dari PC World, Kamis (15/3/2012).

Situs itu mengungkapkan beberapa 'bobrok' Windows 8. Di antaranya, pengguna baru tidak akan tahu bagaimana untuk menavigasi antarmuka karena begitu banyak pilihan yang tersembunyi dari tampilan, termasuk menu Charms, daftar aplikasi utama dan tombol Start.

Padahal menu Charms menyimpan fungsi-fungsi vital seperti pencarian aplikasi. Tidak hanya itu, menurut Mike Bibik, aplikasi Metro tidak memiliki kontrol jendela, sehingga pengguna tidak dapat meminimalkan atau keluar dari sebuah aplikasi.

Kendati mengumbar masalah Windows 8, Bibik mencoba untuk menjadi situs yang informatif, bukan negatif. Dengan demikian, dia berharap situs tersebut menyediakan solusi yang mungkin untuk membuat Windows 8 lebih mudah digunakan.

Tembus Keamanan Google Chrome, Hacker Gondol Rp 550 Juta

Kanada - Google menantang para hacker untuk menemukan celah keamanan di browser Chrome. Seorang hacker berhasil menjawab tantangan tersebut sehingga menggondol hadiah USD 60 ribu atau sekitar Rp 550 juta.

Sergey Glazunov, hacker asal Rusia ini menemukan celah keamanan remote code execution di browser Chrome. Dia mendemonstrasikan bagaimana memanfaatkan celah itu untuk lolos dari Chrome sandbox, sebuah sistem untuk memblokir hacker yang ingin mengontrol perangkat pengguna.

Sesudah lolos, dia pun berhasil menjalankan kode yang tidak terotorisasi di sistem komputer Windows 7. Kebolehannya itu dipertunjukkan pada kontes Google Pwnium yang diadakan Google di Kanada.

Pada kontes tersebut, Google menyediakan hadiah uang tunai pada para hacker yang berhasil menembus sistem keamanannya. Total hadiah yang disediakan mencapai USD 1 juta.

"Ekspoitasi yang dilakukannya impresif. Hal itu memerlukan pemahaman mendalam tentang bagaimana Chrome bekerja. Sungguh sangat sulit dan itu sebabnya kami membayarnya USD 60 ribu," tukas Justin Schuh, teknisi Google Chrome.

Google pun langsung menambal celah keamanan yang ditemukan Sergey sehingga browser Google Chrome pun menjadi lebih aman digunakan. Demikian seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET, Jumat (9/3/2012).

Microsoft: Ada Celah Berbahaya di Windows

Ada celah dalam semua versi Windows yang memungkinkan virus komputer menyebar cepat. Kerentanan ini pun diakui Microsoft dan menghimbau para penggunanya untuk segera menambal.

Celah tersebut terletak pada fitur Remote Desktop Protocol (RDP) yang memungkinkan peretas usil untuk menjalankan program jahat tanpa diketahui oleh pemilik komputer.

Menurut Microsoft, yang dituliskan langsung melalui blog resminya, celah ini terdapat di hampir semua versi Windows, termasuk Windows 8 Consumer Preview yang belum lama ini dilempar ke pengguna.

"Kami belum mendapat laporan penyerangan dari celah ini, namun dilihat dari kerentanannya kami perkirakan akan program untuk mengeksploitasi dalam 30 hari ke depan," tulis Microsoft, yang dikutip detikINET, Kamis (15/3/2012).

Fitur RDP memang secara default tidak aktif pada Windows, tapi biasanya fitur ini justru sering diaktifkan oleh tim TI dalam sebuah perusahaan.

Untuk mengurangi dampak risiko dari celah tersebut Microsoft sangat merekomendasikan untuk ditambal dengan patch MS12-020 yang bisa diunduh di sini.